Diseminasi Materi SNI Lada Hitam dan Lada Putih Di Kabupaten Bengkayang
Rabu (29/11), Tim Fungsional Penyuluh dan PMHP BSIP Kalimantan Barat melakukan penyebaran dan diseminasi materi penyuluhan di Kabupaten Bengkayang yaitu di BPP Kecamatan Lumar yang dihadiri oleh Kepala BPP dan petugas penyuluh lapang kecamatan Lumar. Adapun materi penyuluhan yang didistribusikan dan didiseminasikan meliputi SNI 0005:2013 Lada Hitam dan SNI 0004:2013 Lada Putih.
Persyaratan mutu lada hitam meliputi : Mutu I (kerapatan minimum 550 g/l, Kadar air maksimum 12,0 %, kadar biji enteng maksimum 2,0 %, kadar benda asing maksimum 1,0 %, kadar cemaran lapang maksimum 1,0 %, Salmonella terdeteksi satuan 25 g adalah negatif, E. coli dalam satuan MPN/g adalah < 3), Mutu II (kerapatan minimum 500 g/l, Kadar air maksimum 14,0 %, kadar biji enteng maksimum 5,0 %, kadar benda asing maksimum 2,0 %, kadar cemaran lapang maksimum 1,0 %, Salmonella terdeteksi satuan 25 g adalah negatif, E. coli dalam satuan MPN/g adalah < 3).
Persyaratan mutu lada putih meliputi : Mutu I (kerapatan minimum 600 g/l, Kadar air maksimum 13,0 %, kadar biji enteng maksimum 1,0 %, kadar benda asing maksimum 1,0 %, kadar lada berwarna kehitaman maksimum 1,0, kadar cemaran lapang maksimum 1,0 %, Salmonella terdeteksi satuan 25 g adalah negatif, E. coli dalam satuan MPN/g adalah < 3), Mutu II (kerapatan minimum 600 g/l, Kadar air maksimum 14,0 %, kadar biji enteng maksimum 2,0 %, kadar benda asing maksimum 2,0 %, kadar lada berwarna kehitaman maksimum 2,0 %, kadar cemaran lapang maksimum 3,0 %, Salmonella terdeteksi satuan 25 g adalah negatif, E. coli dalam satuan MPN/g adalah < 3).
Penyebaran materi dan diseminasi SNI 0005:2013 Lada Hitam dan SNI 0004:2013 Lada Putih juga dilakukan dengan melakukan kunjungan lapangan di Kecamatan Lumar, kabupaten Bengkayang dilakukan di dua kelompok tani yaitu kelompok tani Karang Taruna desa Lamolda dan kelompok wanita tani Anugerah desa Belimbing. Hasil identifikasi di lapangan permasalahan yang dihadapi petani lada adalah penyakit busuk pangkal batang yang disebabkan oleh cendawan Phytophthora capsici tanaman lada tersebut terinfeksi penyakit busuk pangkal batang dengan ciri daun-daun menguning dan layu (tidak kaku).
Gejala lanjut menyebabkan daun-daun berguguran sehingga tersisa batang dan ranting yang kering dan lapuk. Selain itu, perakaran juga tampak berwarna coklat membusuk. Penyebaran penyakit sangat cepat didukung intensitas hujan yang cukup tinggi. Teknik pengendalian yang direkomendasikan meliputi ; secara kultur teknis meliputi penggunaan varietas/klon tahan atau toleran. menyambung batang bawah menggunakan malada, penggunaan bibit sehat bersertifikat, pengeloalaan drainase yang baik, penanaman tanaman penutup tanah dan tanaman antagonis,ditanam di sekitar piringan diantaranya bisa menggunakan Arachis pintoi merupakan tanaman penutup tanah yang cukup baik dan sering digunakan di perkebunan lada.
Secara Mekanis perlu dilakukan membongkar dan memusnahkan sumber-sumber infeksi, termasuk membongkar tanaman yang sudah parah, serta membuang/memusnahkan bagian tanaman bergejala (akar, batang, cabang/ranting, serta daun) dari kebun. Secara Hayati/nabati dengan Pemberian agen hayati Trichoderma spp. Pengendalian secara kimia pemberian bubur bordo atau fungisida kimia berbahan aktif asam fosfit di sekitar perakaran tanaman terinfeksi atau pada lubang tanam bekas tanaman yang dibongkar sebelum replanting sebagai tindakan pencegahan.